KETERAMPILAN DASAR PRAKTEK
KLINIK (KDPK)
PROSEDUR PEMERIKSAAN TANDA – TANDA
VITAL
Disusun
oleh : Laily Choyriati
Tingkat
: 1 A
AKADEMI KEBIDANAN MITRA
PERSAHABATAN
JAKARTA, 2012
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Prosedur Pemeriksaan tanda-tanda vital”
Makalah
ini merupakan tugas mata kuliah Keterampilan Dasar Praktek Klinik Kebidanan
(KDPK), dalam penyusunan makalah penulis mendapatkan bantuan dan sumbang saran
dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada :
1.
Drg. H. Roem Wahab selaku Direktur
Akademi Kebidanan Mitra Persahabatan.
2.
Endah Nur AMK selaku dosen materi mata
kuliah keterampilan dasar praktek klinik kebidanan.
Dalam
pembuatan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan, sehingga
penulis mengharapkan sumbang saran yang membangun. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi mahasiswa Akademi Kebidanan Mitra Persahabatan.
Jakarta, Oktober 2012
Laily Choyriati
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB
SATU
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG .................................................................................... 1
1.2
RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 1
1.3
TUJUAN ......................................................................................................... 2
1.4 MANFAAT
..................................................................................................... 2
BAB
DUA
PENJELASAN
2.1
MENGUKUR SUHU BADAN .......................................................................... 3
2.1.1 Pengertian .................................................................................................... 3
2.1.2 Tujuan .......................................................................................................... 3
2.1.3 Peralatan dan
perlengkapan ......................................................................... 3
2.1.4 Pelaksanaan ................................................................................................. 4
2.1.5 Suhu tubuh normal
...................................................................................... 4
2.2
MENGHITUNG DENYUT NADI ..................................................................... 5
2.2.1 Pengertian .................................................................................................... 5
2.2.2 Tujuan .......................................................................................................... 5
2.2.3 Peralatan dan
perlengkapan ......................................................................... 5
2.2.4 Pelaksanaan ................................................................................................. 5
2.2.5 Denyut nadi
normal ..................................................................................... 6
2.3
MENGHITUNG PERNAFASAN ...................................................................... 7
2.3.1 Pengertian .................................................................................................... 7
2.3.2 Tujuan .......................................................................................................... 7
2.3.3 Peralatan dan
perlengkapan ......................................................................... 7
2.3.4 Pelaksanaan ................................................................................................. 7
2.3.5 Pernafasan Normal
...................................................................................... 7
2.4
MENGUKUR TEKANAN DARAH .................................................................. 8
2.4.1 Pengertian .................................................................................................... 8
2.4.2 Tujuan .......................................................................................................... 8
2.4.3 Peralatan dan
perlengkapan ......................................................................... 8
2.4.4 Pelaksanaan ................................................................................................. 8
2.4.5 Tekanan darah
normal ................................................................................. 9
BAB
TIGA
KESIMPULAN
................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 11
BAB SATU
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam lingkungan
masyarakat, kesehatan itu penting untuk dipelihara. Peran tenaga medis juga
penting untuk memberi pengetahuan tentang kesehatan. Agar masyarakat tetap
menjaga kesehatan dan kebersihan diri juga lingkungan. Seiring berjalannya
zaman yang semakin modern dan perlengkapan atau penanganan medis yang semakin
canggih dan maju. Untuk itu di perlukan beberapa peran penting bagi masyarakat mengenai
kesehatan.
Pemeriksaan tanda vital
adalah cara untuk mendeteksi perubahan system yang ada di dalam tubuh. Tanda vital meliputi suhu tubuh,
denyut nadi, frekuensi pernapasan, dan
tekanan darah. Perubahan tanda vital
dapat terjadi bila tubuh dalam keadaan sakit atau kelelahan. Perubahan tersebut
merupakan indikator adanya gangguan
sistem tubuh. Pemeriksaan tanda vital yang dilaksanakan oleh tenaga medis
seperti dokter, bidan, dan perawat digunakan untuk memantau perkembangan
pasien. Tindakan ini bukan hanya merupakan kegiatan rutin pada pasien, tetapi
merupakan tindakan pengawasan terhadap perubahan atau gangguan sistem tubuh.
Pelaksanaan pemeriksaan tanda vital pada pasien tentu berbeda dengan pasien
yang lainnya. Tingkat kegawattan dan penanganan pasien juga berbeda beda, mulai
dari yang keadaan kritisi hingga dalam keadaan pasien yang sakit ringan.
Prosedur pameriksaan tanda vital yang dilakukan pada pasien meliputi pengukuran
suhu, pemeriksaan denyut nadi, pemeriksaan pernapasan dan pengukuran tekanan
darah. Hal inilah yang membuat penulis membuat makalah yang berjudul “PROSEDUR
PEMERIKSAAN TANDA VITAL” yang diharapkan
dapat bermanfaat bagi pembaca.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan makalah ini
maka rumusan masalahnya adalah membahas pengertian dari masing masing tanda vital, tujuan, peralatan dan perlengkapan,
pelaksanaan, dan keadaan normal yang seharusnya.
1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui keadaan kesehatan pasien dalam tubuh
pada. Yang penulis anggap masalah ini sangat kompleks dan sangat menarik untuk
menambah pengetahuan pembaca khusunya pada tenaga medis .
1.4 MANFAAT
1.
Agar
masyarakat mengetahui tentang
pengertian, dan prosedur pelaksanaan tanda-tanda vital.
2.
Agar
masyarakat mengetahui tentang tujuan dalam pemeriksaan pada tanda-tanda vital.
3.
Agar
masyarakat mendapatkan informasi tentang tanda-tanda vital.
BAB DUA
PENJELASAN
2.1
MENGUKUR SUHU BADAN
2.1.1 PENGERTIAN
Mengukur
suhu badan pasien dengan thermometer, dilakukan pada ketiak (axila), mulut
(loal), atau pelepasan (anus).
2.1.2 TUJUAN
Untuk
mengetahui suhu badan pasien, apakah suhu badannya normal atau tidak.
2.1.3 PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Baki
yang berisi :
·
Termometer
·
Botol larutan sabun
·
Botol larutn klorin 0.5%
·
Botol air bersih
·
Kassa atau tissue
·
Bengkok
·
Sarung tangan
·
Waskom larutan klorin 0,5%
·
Buku catatan suhu
2.1.4
PELAKSANAAN
a) Pengukuran
suhu pada ketiak :
1) Bila
perlu lengan pasien dibuka, dan ketiaknya harus dikeringkan terlebih dahulu
2) Periksa
thermometer apakah air raksa tepat pada angka nool, lalu jepitkan tepat
ditengah ketiak, dan lengan pasien dilipat ditengah dada.
3) Setelah
10 menit, thermometer diangkat dan langsung dibaca dengan teliti, kemudian
catat hasilya.
4) Thermometer
dicelupkan ke dalam larutan sabun, lalu dilap dengan kassa atau tissue,
kemudian dimasukkan ke dalam larutan desinfektan, selanjutnya dibersihkan
dengan air bersih dan dikeringkan
5) Thermometer
diletakkan pada tempatnya dan dapat dipakai untuk pasien berikutnya.
b) Pengukuran
suhu tubuh pada mulut:
1) Untuk
tiap pasien harus digunakan satu thermometer
2) Letakan
ujungnya sampai batas reservoair dibawah lidah pasien
3) Mulut
dikatupkan selama tiga sampai lima menit, kemudian thermometer diangkat, dilap
dengan kassa atau tissue, lalu baca dengan teliti dan catat hasilnya,
4) Peralatan
dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ketempat semula.
2.1.5 SUHU BADAN NORMAL
NORMAL
|
36,5˚C
– 37,5˚C
|
HIPOTERMIA
|
<
36˚C
|
FEBRIS/PANAS
|
>37,5
˚C
|
2.2
MENGHITUNG DENYUT NADI
2.2.1 PENGERTIAN
Menghitung
denyut nadi dengan cara meraba :
1) Arteri
radialis pada pergelangan tangan
2) Arteri
brachialis pada siku bagian dalam
3) Arteri
carotis pada leher
4) Arteri
temporalis pada pelipis
5) Arteri
femoralis pada lipatan pada (selangkangan)
6) Arteri
dorsalis padis pada kaki
7) Arteri
frontalis pada ubunn-ubunn (bayi)
2.2.2 TUJUAN
Untuk
mengetahui jumlah denyut nadi atau kardiovaskuler selama satu menit.
2.2.3 PERLENGKAPAN DAN PERALATAN
1) Arloji
tangan dengan penunjuk detik atau dengan polsteller
2) Buku
catatan suhu dan nadi
2.2.4 PELAKSANAAN
1) Menghitung
denyut nadi dilakukan bersamaan dengan pengukuran suhu
2) Pada
waktu menghitung denyut nadi, pasien harus benar – benar istirahat dalam posisi
berbaring atau duduk
3) Penghitungan
dilakukan dengan menempelkan jari telunjuk dan jari tengah di atas arteri
selama setengah menit, dan hasilnya dikalikan dua
4) Khusus
pada anak-anak penghitungan dilakukan selama satu menit
5) Hasil
penghitungan dicatat pada buku catatan suhu dan nadi
2.2.5 DENYUT NADI NORMAL
Bayi
baru lahir
|
140
kali per menit
|
Dibawah
umur 1 bulan
|
110
kali per menit
|
Umur
1 – 6 bulan
|
130
kali per menit
|
Umur
6 – 12 bulan
|
115
kali per menit
|
Umur
1 – 2 tahun
|
110
kali per menit
|
Umur
2 - 6 tahun
|
105
kali per menit
|
Umur
6 – 10 tahun
|
95
kali per menit
|
Umur
10 – 14 tahun
|
85
kali per menit
|
Umur 14 – 18 tahun
|
82
kali per menit
|
Umur diatas 18 tahun
|
60 – 100 kali per menit
|
Usia
lanjut
|
60
– 70 kali per menit
|
2.3
MENGHITUNG PERNAFASAN
2.3.1 PENGERTIAN
Mengitung
jumlah pernafasan (inspirasi yang diikuti ekspirasi) dalam satu menit.
2.3.2 TUJUAN
Mengetahui
sistem fungsi pernapasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen
dan karbon dioksida dalam paru dan pengaturan keseimbangan asam basa.
2.3.3 PERLENGKAPAN DAN PERALATAN
1) Arloji
tangan dengan penunjuk detik
2) Buku
catatan
2.3.4 PELAKSANAAN
1) Penghitungan
pernapasan dilakukan bersamaan dengan pengukuran suhu dan denyut nadi
2) Penghitungan
dilakukan dalam satu menit dan hasilnya dicatat
3) Bila
ada kelainan segera laporkan kepada penanggung jawab ruangan atau yang bersangkutan.
2.3.5 PERNAFASAN NORMAL
Kecepatan/frekuensi
pernapasan normal (eupnea) adalah :
BAYI
|
30
– 60 kali/menit
|
ANAK
|
20
– 30 kali/menit
|
REMAJA
|
15
- 24 kali/menit
|
DEWASA
|
16
– 20 kali/menit
|
2.4
MENGUKUR TEKANAN DARAH
2.4.1 PENGERTIAN
Mengkuru
tekanan darah melalui permukaan dinding arteri.
2.4.2 TUJUAN
Menilai
sistem kardiovaskuler atau menghitung tekanan darah pasien.
2.4.3 PERLENGKAPAN DAN PERALATAN
1) Tensimeter
2) Stetoskop
3) Buku
catatan
2.4.4 PELAKSANAAN
1) Jelaskan
pada ibu tindakan yang akan dilakukan
2) Siapkan
peralatan
3) Lengan
baju pasien dibuka atau digulung ke atas
4) Manset
tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa karetnya berada disisi luar
lengan.
5) Pompa
tensimeter
6) Denyut
arteri brachialis diraba, lalu di stetoskop ditempatkan pada daerah tersebut.
7) Sekrup
balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka, selanjutnya balon dipompa
sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air raksa didalam pipa gelas naik
8) Sekrup
balon dibuka perlahan-lahan, sehingga air raksa turun, dengarkan bunyi denyutan
pertama
9) Skala
permukaan air raksa pada waktu terdengar denyutan pertama disebut tekanan
sistolik (misalnya 120 mmHg)
10) Dengarkan terus sampai denyutan yang terakhir.
Skala permukaan air raksa pada waktu denyutan terakhir disebut tekanan distolik
(misalnya 80 mmHg)
11) Pencatatan hasil dilakukan dengan cara sebagai
berikut : sistolik diatas, dan distolik di bawah, misalnya 120/80 dengan satuan
mmHg.
2.4.5 TEKANAN DARAH NORMAL
a. Nilai
normal tekanan darah
UMUR
|
SISTOLIK (mmHg)
|
DISTOLIK (mmHg)
|
Neonate
|
75 – 105
|
45 – 75
|
2 – 6 tahun
|
80 – 110
|
50 – 80
|
7 tahun
|
85 – 120
|
50 – 80
|
8 – 9 tahun
|
90 – 120
|
55 – 85
|
10 tahun
|
95 – 130
|
60 – 85
|
11 – 12 tahun
|
95 – 135
|
60 – 85
|
13 tahun
|
100 – 140
|
60 – 90
|
14 tahun
|
105 – 140
|
65 – 90
|
b. Klasifikasi
hipertensi didasarkan pada nilai diastolik :
Hipertensi
ringan
|
92
– 104 mmHg
|
Hipertensi
sedang
|
105
– 114 mmHg
|
Hipertensi
berat
|
115
mmHg
|
Hipertensi
ganas
|
130
mmHg
|
BAB
TIGA
PENUTUP
KESIMPULAN
Setelah menelaah dan memahami
tentang tanda-tanda vital. Dan kesimpulannya adalah kesehatan pada tubuh kita
itu sangat penting. Terutama bagi tanda-tanda vital seperti denyut nadi,
tekanan darah, pernapasan, suhu badan, dan berat badan. Bagaimana prosedur
pelaksanaan yang berperan penting kepada masyarakat atau pun pasien dan
bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan. Seperti pada tekanan darah,
seiring dengan bertambahnya umur seseorang maka tekanan darah akan meningkat.
Dan emosi ataupun rasa nyeri yang di alami oleh seseorang itu juga berpengaruh terhadap
meningkatnya tekanan darah.
Dengan demikian Suhu tubuh dapat menunjukkan keadaan
metabolisme dalam tubuh, denyut nadi dapat menunjukkan perubahan pada sistem
kardiovaskular, frekuensi pernapasan dapat menunjukkan fungsi pernapasan, dan
tekanan darah dapat menilai kemampuansistem kardiovaskuler, yang dapat
dikaitkan dengan denyut nadi.
DAFTAR
PUSTAKA
Yuni
Kusmiati. 2010. Keterampilan dasar
praktik klinik kebidanan. Yogyakarta. Fitramaya
Depkes
RI.1994. Prosedur Perawatan Dasar.
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar