Rabu, 09 Januari 2013

Tanda-Tanda Vital


 
 KETERAMPILAN DASAR PRAKTEK KLINIK (KDPK)
PROSEDUR PEMERIKSAAN TANDA – TANDA VITAL


 










Disusun oleh : Laily Choyriati
Tingkat : 1 A

 
AKADEMI KEBIDANAN MITRA PERSAHABATAN
JAKARTA, 2012






KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Prosedur Pemeriksaan tanda-tanda vital”
Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Keterampilan Dasar Praktek Klinik Kebidanan (KDPK), dalam penyusunan makalah penulis mendapatkan bantuan dan sumbang saran dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Drg. H. Roem Wahab selaku Direktur Akademi Kebidanan Mitra Persahabatan.
2.      Endah Nur AMK selaku dosen materi mata kuliah keterampilan dasar praktek klinik kebidanan.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan, sehingga penulis mengharapkan sumbang saran yang membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa Akademi Kebidanan Mitra Persahabatan.


Jakarta, Oktober 2012


                                                                Laily Choyriati





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR  ISI ............................................................................................................... ii
BAB SATU 
PENDAHULUAN 
1.1    LATAR BELAKANG .................................................................................... 1
1.2    RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 1
1.3    TUJUAN ......................................................................................................... 2
1.4    MANFAAT ..................................................................................................... 2
BAB DUA 
PENJELASAN
2.1      MENGUKUR SUHU BADAN .......................................................................... 3
2.1.1 Pengertian .................................................................................................... 3
2.1.2 Tujuan .......................................................................................................... 3
2.1.3 Peralatan dan perlengkapan ......................................................................... 3
2.1.4 Pelaksanaan ................................................................................................. 4
2.1.5 Suhu tubuh normal ...................................................................................... 4
2.2      MENGHITUNG DENYUT NADI ..................................................................... 5 
2.2.1 Pengertian .................................................................................................... 5
2.2.2 Tujuan .......................................................................................................... 5
2.2.3 Peralatan dan perlengkapan ......................................................................... 5
2.2.4 Pelaksanaan ................................................................................................. 5
2.2.5 Denyut nadi normal ..................................................................................... 6
2.3      MENGHITUNG PERNAFASAN ...................................................................... 7
2.3.1 Pengertian .................................................................................................... 7
2.3.2 Tujuan .......................................................................................................... 7
2.3.3 Peralatan dan perlengkapan ......................................................................... 7
2.3.4 Pelaksanaan ................................................................................................. 7
2.3.5 Pernafasan Normal ...................................................................................... 7
2.4      MENGUKUR TEKANAN DARAH .................................................................. 8
2.4.1 Pengertian .................................................................................................... 8
2.4.2 Tujuan .......................................................................................................... 8
2.4.3 Peralatan dan perlengkapan ......................................................................... 8
2.4.4 Pelaksanaan ................................................................................................. 8
2.4.5 Tekanan darah normal ................................................................................. 9
BAB TIGA 
KESIMPULAN ................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 11
















BAB SATU
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Dalam lingkungan masyarakat, kesehatan itu penting untuk dipelihara. Peran tenaga medis juga penting untuk memberi pengetahuan tentang kesehatan. Agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dan kebersihan diri juga lingkungan. Seiring berjalannya zaman yang semakin modern dan perlengkapan atau penanganan medis yang semakin canggih dan maju. Untuk itu di perlukan beberapa peran penting bagi masyarakat mengenai kesehatan.
Pemeriksaan tanda vital adalah cara untuk mendeteksi perubahan system yang ada di dalam tubuh. Tanda vital meliputi suhu tubuh, denyut  nadi, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah.  Perubahan tanda vital dapat terjadi bila tubuh dalam keadaan sakit atau kelelahan. Perubahan tersebut merupakan indikator  adanya gangguan sistem tubuh. Pemeriksaan tanda vital yang dilaksanakan oleh tenaga medis seperti dokter, bidan, dan perawat digunakan untuk memantau perkembangan pasien. Tindakan ini bukan hanya merupakan kegiatan rutin pada pasien, tetapi merupakan tindakan pengawasan terhadap perubahan atau gangguan sistem tubuh. Pelaksanaan pemeriksaan tanda vital pada pasien tentu berbeda dengan pasien yang lainnya. Tingkat kegawattan dan penanganan pasien juga berbeda beda, mulai dari yang keadaan kritisi hingga dalam keadaan pasien yang sakit ringan. Prosedur pameriksaan tanda vital yang dilakukan pada pasien meliputi pengukuran suhu, pemeriksaan denyut nadi, pemeriksaan pernapasan dan pengukuran tekanan darah. Hal inilah yang membuat penulis membuat makalah yang berjudul “PROSEDUR PEMERIKSAAN  TANDA VITAL” yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca.

1.2  RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan makalah ini maka rumusan masalahnya adalah membahas pengertian dari masing masing tanda  vital, tujuan, peralatan dan perlengkapan, pelaksanaan, dan keadaan normal yang seharusnya.



1.3  TUJUAN
Untuk mengetahui keadaan kesehatan pasien dalam tubuh pada. Yang penulis anggap masalah ini sangat kompleks dan sangat menarik untuk menambah pengetahuan pembaca khusunya pada tenaga medis .

1.4  MANFAAT
1.      Agar  masyarakat mengetahui tentang pengertian, dan prosedur pelaksanaan tanda-tanda vital.
2.      Agar  masyarakat mengetahui tentang tujuan dalam pemeriksaan pada tanda-tanda vital.
3.      Agar  masyarakat mendapatkan informasi tentang tanda-tanda vital.



















BAB DUA
PENJELASAN

2.1 MENGUKUR SUHU BADAN
2.1.1 PENGERTIAN
Mengukur suhu badan pasien dengan thermometer, dilakukan pada ketiak (axila), mulut (loal), atau pelepasan (anus).
2.1.2 TUJUAN
Untuk mengetahui suhu badan pasien, apakah suhu badannya normal atau tidak.
2.1.3 PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Baki yang berisi :
·         Termometer
·         Botol larutan sabun
·         Botol larutn klorin 0.5%
·         Botol air bersih
·         Kassa atau tissue
·         Bengkok
·         Sarung tangan
·         Waskom larutan klorin 0,5%
·         Buku catatan suhu
2.1.4 PELAKSANAAN
a)      Pengukuran suhu pada ketiak :
1)      Bila perlu lengan pasien dibuka, dan ketiaknya harus dikeringkan terlebih dahulu
2)      Periksa thermometer apakah air raksa tepat pada angka nool, lalu jepitkan tepat ditengah ketiak, dan lengan pasien dilipat ditengah dada.
3)      Setelah 10 menit, thermometer diangkat dan langsung dibaca dengan teliti, kemudian catat hasilya.
4)      Thermometer dicelupkan ke dalam larutan sabun, lalu dilap dengan kassa atau tissue, kemudian dimasukkan ke dalam larutan desinfektan, selanjutnya dibersihkan dengan air bersih dan dikeringkan
5)      Thermometer diletakkan pada tempatnya dan dapat dipakai untuk pasien berikutnya.
b)      Pengukuran suhu tubuh pada mulut:
1)      Untuk tiap pasien harus digunakan satu thermometer
2)      Letakan ujungnya sampai batas reservoair dibawah lidah pasien
3)      Mulut dikatupkan selama tiga sampai lima menit, kemudian thermometer diangkat, dilap dengan kassa atau tissue, lalu baca dengan teliti dan catat hasilnya,
4)      Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ketempat semula.
2.1.5 SUHU BADAN NORMAL
NORMAL
36,5˚C – 37,5˚C
HIPOTERMIA
< 36˚C
FEBRIS/PANAS
>37,5 ˚C
           













2.2 MENGHITUNG DENYUT NADI
2.2.1 PENGERTIAN
                        Menghitung denyut nadi dengan cara meraba :
1)      Arteri radialis pada pergelangan tangan
2)      Arteri brachialis pada siku bagian dalam
3)      Arteri carotis pada leher
4)      Arteri temporalis pada pelipis
5)      Arteri femoralis pada lipatan pada (selangkangan)
6)      Arteri dorsalis padis pada kaki
7)      Arteri frontalis pada ubunn-ubunn (bayi)
2.2.2 TUJUAN
                        Untuk mengetahui jumlah denyut nadi atau kardiovaskuler selama satu menit.
2.2.3 PERLENGKAPAN DAN PERALATAN
1)      Arloji tangan dengan penunjuk detik atau dengan polsteller
2)      Buku catatan suhu dan nadi
2.2.4 PELAKSANAAN
1)      Menghitung denyut nadi dilakukan bersamaan dengan pengukuran suhu
2)      Pada waktu menghitung denyut nadi, pasien harus benar – benar istirahat dalam posisi berbaring atau duduk
3)      Penghitungan dilakukan dengan menempelkan jari telunjuk dan jari tengah di atas arteri selama setengah menit, dan hasilnya dikalikan dua
4)      Khusus pada anak-anak penghitungan dilakukan selama satu menit
5)      Hasil penghitungan dicatat pada buku catatan suhu dan nadi




2.2.5 DENYUT NADI NORMAL

Bayi baru lahir
140 kali per menit
Dibawah umur 1 bulan
110 kali per menit
Umur 1 – 6 bulan
130 kali per menit
Umur 6 – 12 bulan
115 kali per menit
Umur 1 – 2 tahun
110 kali per menit
Umur 2 - 6 tahun
105 kali per menit
Umur 6 – 10 tahun
95 kali per menit
Umur 10 – 14 tahun
85 kali per menit
Umur 14 – 18 tahun
82 kali per menit
Umur diatas 18 tahun
60 – 100 kali per menit
Usia lanjut
60 – 70 kali per menit



















2.3 MENGHITUNG PERNAFASAN
2.3.1 PENGERTIAN
                        Mengitung jumlah pernafasan (inspirasi yang diikuti ekspirasi) dalam satu menit.
2.3.2 TUJUAN
Mengetahui sistem fungsi pernapasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru dan pengaturan keseimbangan asam basa.
2.3.3 PERLENGKAPAN  DAN PERALATAN
1)      Arloji tangan dengan penunjuk detik
2)      Buku catatan
2.3.4 PELAKSANAAN
1)      Penghitungan pernapasan dilakukan bersamaan dengan pengukuran suhu dan denyut nadi
2)      Penghitungan dilakukan dalam satu menit dan hasilnya dicatat
3)      Bila ada kelainan segera laporkan kepada penanggung jawab ruangan atau yang bersangkutan.
2.3.5 PERNAFASAN NORMAL
                        Kecepatan/frekuensi pernapasan normal (eupnea) adalah :
BAYI
30 – 60 kali/menit
ANAK
20 – 30 kali/menit
REMAJA
15 - 24 kali/menit
DEWASA
16 – 20 kali/menit








2.4 MENGUKUR TEKANAN DARAH
2.4.1 PENGERTIAN
                        Mengkuru tekanan darah melalui permukaan dinding arteri.
2.4.2 TUJUAN
                        Menilai sistem kardiovaskuler atau menghitung tekanan darah pasien.
2.4.3 PERLENGKAPAN DAN PERALATAN
1)      Tensimeter
2)      Stetoskop
3)      Buku catatan
2.4.4 PELAKSANAAN
1)      Jelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan
2)      Siapkan peralatan
3)      Lengan baju pasien dibuka atau digulung ke atas
4)      Manset tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa karetnya berada disisi luar lengan.
5)      Pompa tensimeter
6)      Denyut arteri brachialis diraba, lalu di stetoskop ditempatkan pada daerah tersebut.
7)      Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka, selanjutnya balon dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air raksa didalam pipa gelas naik
8)      Sekrup balon dibuka perlahan-lahan, sehingga air raksa turun, dengarkan bunyi denyutan pertama
9)      Skala permukaan air raksa pada waktu terdengar denyutan pertama disebut tekanan sistolik (misalnya 120 mmHg)
10)   Dengarkan terus sampai denyutan yang terakhir. Skala permukaan air raksa pada waktu denyutan terakhir disebut tekanan distolik (misalnya 80 mmHg)
11)   Pencatatan hasil dilakukan dengan cara sebagai berikut : sistolik diatas, dan distolik di bawah, misalnya 120/80 dengan satuan mmHg.

2.4.5 TEKANAN DARAH NORMAL
a.       Nilai normal tekanan darah
UMUR
SISTOLIK (mmHg)
DISTOLIK (mmHg)
Neonate
75 – 105
45 – 75
2 – 6 tahun
80 – 110
50 – 80
7 tahun
85 – 120
50 – 80
8 – 9 tahun
90 – 120
55 – 85
10 tahun
95 – 130
60 – 85
11 – 12 tahun
95 – 135
60 – 85
13 tahun
100 – 140
60 – 90
14 tahun
105 – 140
65 – 90


b.      Klasifikasi hipertensi didasarkan pada nilai diastolik :
Hipertensi ringan
92 – 104 mmHg
Hipertensi sedang
105 – 114 mmHg
Hipertensi berat
115 mmHg
Hipertensi ganas
130 mmHg










BAB TIGA
PENUTUP

KESIMPULAN

            Setelah menelaah dan memahami tentang tanda-tanda vital. Dan kesimpulannya adalah kesehatan pada tubuh kita itu sangat penting. Terutama bagi tanda-tanda vital seperti denyut nadi, tekanan darah, pernapasan, suhu badan, dan berat badan. Bagaimana prosedur pelaksanaan yang berperan penting kepada masyarakat atau pun pasien dan bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan. Seperti pada tekanan darah, seiring dengan bertambahnya umur seseorang maka tekanan darah akan meningkat. Dan emosi ataupun rasa nyeri yang di alami oleh seseorang itu juga berpengaruh terhadap meningkatnya tekanan darah.
            Dengan demikian Suhu tubuh dapat menunjukkan keadaan metabolisme dalam tubuh, denyut nadi dapat menunjukkan perubahan pada sistem kardiovaskular, frekuensi pernapasan dapat menunjukkan fungsi pernapasan, dan tekanan darah dapat menilai kemampuansistem kardiovaskuler, yang dapat dikaitkan dengan denyut nadi.











DAFTAR PUSTAKA

Yuni Kusmiati. 2010. Keterampilan dasar praktik klinik kebidanan. Yogyakarta. Fitramaya
Depkes RI.1994. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CARA MENGATASI DEMAM PANAS PADA ANAK

CARA MENGATASI DEMAM/PANAS ANAK  Demam pada anak bisa terjadi karena reaksi tubuh melawan penyakit dan membentuk sistem kekebalan tubuh...