Sabtu, 18 Oktober 2014

coitus interuptus

BAB SATU
PENDAHULUAN


1.1       LATAR BELAKANG
Setiap tahun jumlah kelahiran bayi di Indonesia mencapai sekitar 4,5 juta bayi. Di kabupaten atau kota yang masih mempunyai tingkat fertilitas tinggi atau program KB yang kurang berhasil, jumlah bayi yang lahir  setiap tahunnya akan lebih banyak dibandingkan dengan kabupaten atau kota yang program KB-nya berhasil menurunkan tingkat fertilitas.
Kabupaten atau kota yang masih mempunyai jumlah kelahiran yang besar akan menghadapi konsekuensi pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar atas kelahiran bayi-bayi ini,  sampai mendapatkan pekerjaan dan menjadi ibu yang melahirkan generasi penerus.  Pengetahuan tentang fertilitas atau kelahiran dan KB serta indikator-indikatornya sangat berguna bagi para penentu kebijakan dan perencana program untuk merencanakan pembangunan sosial terutama kesejahteraan ibu dan anak (Data BPS, 2006).
Selama ini partisipasi pria dalam KB masih relatif rendah bila dibandingkan dengan keikutsertaan wanita. Data  BKKBN sampai dengan Juli 2005 menunjukkan partisipasi pria dalam KB secara Nasional hanya 2,7 persen. Keterbatasan pilihan metode kontrasepsi dijadikan salah satu alasan utama mengenai rendahnya partisipasi pria dalam KB. Sampai saat ini metode kontrasepsi pria meliputi vasektomi, kondom, dan coitus interuptus (Depkes, 2005).
Alat kontrasepsi yang ideal untuk pria harus dapat mencegah terjadinya fertilisasi, aman, mempunyai kinerja cepat, tanpa efek samping, dan tidak mempengaruhi potensi seks dan libido. Para peneliti terus melakukan riset agar dapat menemukan metode kontrasepsi ideal tersebut. Salah satu hal yang sedang dikembangkan saat ini adalah penggunaan tanaman obat alami Indonesia sebagai alternatif anti fertilitas pria (Depkes, 2006).
Untuk itu agar mendapatkan cara baru yang lebih aman, murah serta resiko yang ringan dan bersifat reversible perlu diupayakan berbagai penelitian. Hal ini dapat ditempuh antara lain dengan memanfaatkan dan mendayagunakan sumber daya alam nabati sebagai bahan obat serta guna menunjang program nasional bidang Keluarga Berencana, salah satunya tanaman blustru (Luffa aegyptica Roxb.) dan kombinasi testosteron undekanoat

1.2       TUJUAN PENULISAN
1.    Mahasiswa dapat memahami tenntang pengertian KB metode coitus interuptus
2.    Mahasiswa dapat memahami tentang kekurangan dan kelebihan dari KB coitus interuptus
3.    Mahasiswa dapat memahami tentang cara kerja koitus interutus





BAB DUA
PEMBAHASAN


2.1       PENGERTIAN
Coitus interuptus atau senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional/alamiah, di mana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum mencapai ejakulasi, Nama lain dari coitus interuptus adalah senggama terputus atau ekspulsi pra ejakulasi atau pancaran ekstra vaginal atau withdrawal methods atau pull-out method. Dalam bahasa latin disebut juga interrupted intercourse.

2.2       TUJUAN
Tujuan coitus interuptus adalah mencegah sperma tidak masuk ke dalam vagina, maka tidak ada pertemuan antara sperma dan ovum, dan kehamilan dapat dicegah. Ejakulasi di luar vagina untuk mengurangi kemungkinan air mani mencapai rahim.

2.3              EFEKTIFITAS
Metode coitus interuptus akan efektif apabila dilakukan dengan benar dan konsisten. Angka kegagalan 4-27 kehamilan per 100 perempuan per tahun. Pasangan yang mempunyai pengendalian diri yang besar, pengalaman dan kepercayaan dapat menggunakan metode ini menjadi lebih efektif.




2.4       MANFAAT
Coitus interuptus  memberikan  manfaat  baik secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi.
a.       Manfaat kontrasepsi Alamiah.
1.   Efektif bila dilakukan dengan benar.
2.   Tidak mengganggu produksi ASI.
3.   Tidak ada efek samping.
4.   Tidak membutuhkan biaya.
5.   Tidak memerlukan persiapan khusus.
6.   Dapat dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
7.   Dapat digunakan setiap waktu.
b.      Manfaat non kontrasepsi
1.      Adanya peran serta suami dalam keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
2.      Menanamkan sifat saling pengertian.
3.      Tanggung jawab bersama dalam ber-KB.
4.      Keterbatasan
Metode
 coitus interuptus ini mempunyai keterbatasan, antara lain:
5.      Sangat tergantung dari pihak pria dalam mengontrol ejakulasi dan tumpahan sperma selamasenggama.
6.      Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual (orgasme).
7.      Sulit mengontrol tumpahan sperma selama penetrasi, sesaat dan setelah interupsi coitus.
8.      Tidak melindungi dari penyakit menular seksual.
9.      Kurang efektif untuk mencegah kehamilan.

2.5       PENILAIAN KLIEN
Klien atau akseptor yang menggunakan metode kontrasepsi coitus interuptus tidak memerlukan anamnesis atau pemeriksaan khusus, tetapi diberikan penjelasan atau KIE baik lisan maupun tertulis. Kondisi yang perlu dipertimbangkan bagi pengguna kontrasepsi ini adalah:
Sesuai untuk
Tidak sesuai untuk
1.      Suami yang tidak mempunyai masalah dengan interupsi pra orgasmik.
1.      Suami dengan ejakulasi dini.
2.      Pasangan yang tidak mau metode kontrasepsilain.
2.      Suami yang tidak dapat mengontrol interupsi pra orgasmik.
3.      Suami yang ingin berpartisipasi aktif dalamkeluarga berencana.
3.      Suami dengan kelainan fisik/psikologis.
4.      Pasangan yang memerlukan kontrasepsi segera.
4.      Pasangan yang tidak dapat bekerjasama.
5.      Pasangan yang memerlukan metode sementara, sambil menunggu metode lain.
5.      Pasangan yang tidak komunikatif.
6.      Pasangan yang membutuhkan metode pendukung.
6.      Pasangan yang tidak bersedia melakukansenggama terputus.
7.      Pasangan yang melakukan hubungan seksualtidak teratur.
8.      Menyukai senggama yang dapat dilakukan kapan saja/tanpa rencana.


2.6              CARA COITUS INTERUPTUS
1.      Sebelum melakukan hubungan seksual, pasangan harus saling membangun kerjasama dan pengertian terlebih dahulu. Keduanya harus mendiskusikan dan sepakat untuk menggunakan metode senggama terputus.
2.      Sebelum melakukan hubungan seksual, suami harus mengosongkan kandung kemih dan membersihkan ujung penis untuk menghilangkan sperma dari ejakulasi sebelumnya.
3.      Apabila merasa akan ejakulasi, suami segera mengeluarkan penisnya dari vagina pasangannya dan mengeluarkan sperma di luar vagina.
4.      Pastikan tidak ada tumpahan sperma selama senggama.
5.      Pastikan suami tidak terlambat melaksanakannya.
6.      Senggama dianjurkan tidak dilakukan pada masa subur.

2.7       ANGKA KEGAGALAN
(biasanya oleh karena terlambat penis dicabut).
A. Teoritis : 15 kehamilan/HWY
B. Sebenarnya : 20 - 25 kehamilan/STW.
Sebab-sebab kegagalan :
1. Cairan pre-ejakulasi sudah mengandung spermatozoa.
2. Kesalahan "timing" (penis terlambat dicabut).
3. Ejakulasi terlalu dekat dengan vulva (introitus vaginae).
4. Coitus ulangan yang terlalu dekat, mengandung sperma pada ejakulat kedua.

2.8       EFEK SAMPING
Secara medis tidak ada efek samping apapun, hanya untuk beberapa pria merasa tidak puas selama puncak orgasme karena mereka harus mengendalikan hawa nafsu nya selama koitus agar komitmen untuk melakukan senggama terputus tetap berjalan.
BAB TIGA
PENUTUP

3.1       KESIMPULAN
Coitus interuptus atau senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional/alamiah, di mana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum mencapai ejakulasi, Nama lain dari coitus interuptus adalah senggama terputus atau ekspulsi pra ejakulasi atau pancaran ekstra vaginal atau withdrawal methods atau pull-out method. Dalam bahasa latin disebut juga interrupted intercourse.

3.2       SARAN
coitus interuptus adalah mencegah sperma tidak masuk ke dalam vagina, maka tidak ada pertemuan antara sperma dan ovum, dan kehamilan dapat dicegah. Ejakulasi di luar vagina untuk mengurangi kemungkinan air mani mencapai rahim.








DAFTAR PUSTAKA

http://metodekontrasepsi.blogspot.com/2009/02/coitus-interuptus.html
birth-control-comparison.info/withdrawal.htm diunduh 12 Maret 2010, 9:39 AM. contracept.org/withdrawal.php diunduh 11 Maret 2010, 3:06 PM. en.wikipedia.org/wiki/Coitus_interruptus diunduh 11 Maret 2010, 3:04 PM.
Delvin, D. 2008. Coitus Interruptus (Withdrawal Methods). americanpregnancy.org/preventingpregnancy/withdrawal.html diunduh 11 Maret 2010, 3:09 PM.
netdoctor.co.uk/sex_relationships/facts/coitusinterruptus.htm diunduh 11 Maret 2010, 3:08 PM.
plannedparenthood.org/health-topics/birth-control/withdrawal-pull-out-method 4218.htm diunduh 11 Maret 2010, 3:11 PM. reproline.jhu.edu/english/1fp/1methods/1withdr/index.htm diunduh 12 Maret 2010, 9:47 AM.
Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. (Bagian Kedua MK 15- MK 16).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CARA MENGATASI DEMAM PANAS PADA ANAK

CARA MENGATASI DEMAM/PANAS ANAK  Demam pada anak bisa terjadi karena reaksi tubuh melawan penyakit dan membentuk sistem kekebalan tubuh...