PENYAKIT DEMAM TYPHOID
Penyakit Demam Typhoid yang lebih populer disebut
sebagai penyakit Typhus sudah cukup akrab dan bukan penyakit asing bagi masyarakat
umum, karena selain sudah dikenal sejak lama, penyakit ini juga punya motto
seperti ” soft drink ”, yakni bisa menimpa siapa saja, kapan saja dan dimana
saja. Walaupun sebagian masyarakat ada yang memberikan pengobatan secara
tradisional, namun rata-rata sudah tahu bahwa penyebab penyakit Typhoid adalah
kuman.
DEFINISI.
Demam Typhoid adalah penyakit infeksi akut yang
biasanya terdapat pada saluran pencernaan dengan gejala demam > 1 minggu,
menyebabkan gangguan pencernaan dan gangguan kesadaran.
ETIOLOGI ( PENYEBAB )
-
disebabkan
oleh kuman Salmonella typhi
-
kuman
ini sekurang-kurangnya mempunyai 3 macam antigen yaitu antigen O, H dan Vi.
-
dalam
serum penderita terdapat zat anti ( agglutinin ) terhadap ketiga macam antigen
tersebut.
PATOFISIOLOGI.
Kuman Salmonella typhi dapat hidup lama dalam air
kotor, makanan yang tercemar dan alat tidur yang kotor. Kuman masuk lewat mulut
dan berkembang biak di usus halus dan usus besar, kemudian menjalar ke aliran
darah ( bakteriemia ) melalui saluran limfe ( saluran getah bening ). Setelah
itu kuman berkembang biak di dalam sisrtem retikulo endothelial, menimbulkan bakteriemia
yang kedua dan muncullah gejala-gejala penyakit. Pada dinding usus dapat
terjadi ulkus ( luka ) yang bisa menyebabkan perdarahan atau perforasi usus (
kerusakan dinding usus). Sel monosit ( salah satu sel darah putih )
memfagositosis ( mencaplok/memakan ) kuman dan membebaskan zat pirogen yang
kemudian menimbulkan demam.
GEJALA PENYAKIT
Masa tunas rat-rata 14 hari. Gejala sangat
bervariasi dan tidak spesifik sseperti demam, gangguan pada saluran pernapasan,
gangguan kesadaran.
- Demam
Pada kasus-kasus yang khas,
demam berlangsung 2 -3 minggu dengan type remiten. Pada minggu pertama, demam
berangsur-angsur meningkat setiap hari, baisanya menurun pada pagi hari dan
meningkat lagi pada sore hari dan malam hari.
- Gangguan pada saluaran pencernaan .
- Pada
mulut nafas terasa berbau tidak sedap. Lidah ditutupi selaput putih kotor
( coated tounge ) , ujung dan
tepinya kemerahan. Kadang-kadang disertai nyeri tekan perut kiri bawah,
hepatomegali ( pembesaran hati ), splenomegali ( pembesaran limpa ),
meteorismus ( kembung ). Defekasi ( BAB ) biasanya konstipasi, tetapi
mungkin tetap normal bahkan diare.
- Gangguan kesadaran
Bila berat kesadaran akan
menurun mulai dari apati, somnolens. Jarang terjadi sopor dan koma.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan yan diperlukan untuk menegakkan
diagnosa :
- Pemeriksaan WIDAL ( WIDAL TEST )
Yang diperhatikan adalah titer
zat anti terhadap antigen O. Kenaikan titer yang progresif makin memperkuat
diagnosa. Titer tersebut mencapai puncaknya bersamaan dengan penyembuhan
penderita. Titer H tidak diperlukan untuk diagnosis, karena tetap tinggi
setelah penderita telah lama sembuh.
- BIAKAN ( CULTUR )
Biakan kuman dalam darah
umumnya (+) pada minggu ke I dan berkurang pada minggu berikutnya. Sedangkan
biakan dari faeses (+) pada minggu II dan III.
PENGOBATAN.
Pengobatan Typhoid terdiri dari 3 bagian, yaitu :
- Perawatan
Penderita sebaiknya dirawat di
rumah sakit. Penderita harus tirah baring absolut , minimal sampai 7 hari bebas
demam. Tirah baring berguna untuk mencegah terjadinya komplikasi perdarahan
atau perforasi usus.
- Diet.
Tetap makan seperti biasa,
tidak harus makan bubur. Yang dihindari hanya sayuran dan buah atau makanan
yang berserat tinggi.
- Obat ( medikamentosa )
-
Anti
mikroba ( antibiotika ): diberikan sampai 7-14 hari bebas demam
Obatnya seperti :
- Kloramfeikol
4 x 500 mg / hari
- Thiamfenikol
4 x 500 mg /hari
- Kotrimoksazol
2 x 960 mg / hari
- Amoksilin
- Seftriakson
injeksi.
Untuk ibu hamil dianjurkan Seftriakson injeksi dan
amoksilin.
KOMPLIKASI.
1. Pada usus halus bisa terjadi :
-
Perdarahan
usus
-
Perforasi
usus
-
Peritonitis
2. Komplikasi di luar usus :
Terjadi karena sepsis (
bakteriemia )yang dapat menyebabkan meningitis ( radang selaput pembungkus otak
) , cholecystitis ( radang kantong empedu ), Akibat berikutnya dapat terjadi
bronchopneumonia. Selain itu bisa juga terjadi dehidrasi .
PENCEGAHAN
Pencegahan dapat dilakukan antara lain dengan:
- Penyediaan air minum yang cukup dan higienis
- Pembuangan kotoran manusia yang hygienis.
- Pengawasan dan edukasi ( pembinaan ) terhadap pengelola
rumah makan dan penjual makanan.
---000---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar