Minggu, 02 Juni 2013

Demam Typhoid


PENYAKIT DEMAM TYPHOID

Penyakit Demam Typhoid yang lebih populer disebut sebagai penyakit Typhus sudah cukup akrab dan bukan penyakit asing bagi masyarakat umum, karena selain sudah dikenal sejak lama, penyakit ini juga punya motto seperti ” soft drink ”, yakni bisa menimpa siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Walaupun sebagian masyarakat ada yang memberikan pengobatan secara tradisional, namun rata-rata sudah tahu bahwa penyebab penyakit Typhoid adalah kuman.

DEFINISI.

Demam Typhoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan dengan gejala demam > 1 minggu, menyebabkan gangguan pencernaan dan gangguan kesadaran.

ETIOLOGI ( PENYEBAB )

-          disebabkan oleh kuman Salmonella typhi
-          kuman ini sekurang-kurangnya mempunyai 3 macam antigen yaitu antigen O, H dan Vi.
-          dalam serum penderita terdapat zat anti ( agglutinin ) terhadap ketiga macam antigen tersebut.

PATOFISIOLOGI.

Kuman Salmonella typhi dapat hidup lama dalam air kotor, makanan yang tercemar dan alat tidur yang kotor. Kuman masuk lewat mulut dan berkembang biak di usus halus dan usus besar, kemudian menjalar ke aliran darah ( bakteriemia ) melalui saluran limfe ( saluran getah bening ). Setelah itu kuman berkembang biak di dalam sisrtem retikulo endothelial, menimbulkan bakteriemia yang kedua dan muncullah gejala-gejala penyakit. Pada dinding usus dapat terjadi ulkus ( luka ) yang bisa menyebabkan perdarahan atau perforasi usus ( kerusakan dinding usus). Sel monosit ( salah satu sel darah putih ) memfagositosis ( mencaplok/memakan ) kuman dan membebaskan zat pirogen yang kemudian menimbulkan demam.

GEJALA PENYAKIT

Masa tunas rat-rata 14 hari. Gejala sangat bervariasi dan tidak spesifik sseperti demam, gangguan pada saluran pernapasan, gangguan kesadaran.
  1. Demam
Pada kasus-kasus yang khas, demam berlangsung 2 -3 minggu dengan type remiten. Pada minggu pertama, demam berangsur-angsur meningkat setiap hari, baisanya menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore hari dan malam hari.
  1. Gangguan pada saluaran pencernaan .
  2. Pada mulut nafas terasa berbau tidak sedap. Lidah ditutupi selaput putih kotor ( coated tounge ) , ujung dan tepinya kemerahan. Kadang-kadang disertai nyeri tekan perut kiri bawah, hepatomegali ( pembesaran hati ), splenomegali ( pembesaran limpa ), meteorismus ( kembung ). Defekasi ( BAB ) biasanya konstipasi, tetapi mungkin tetap normal bahkan diare.
  3. Gangguan kesadaran
Bila berat kesadaran akan menurun mulai dari apati, somnolens. Jarang terjadi sopor dan koma.


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan yan diperlukan untuk menegakkan diagnosa :
  1. Pemeriksaan WIDAL ( WIDAL TEST )
Yang diperhatikan adalah titer zat anti terhadap antigen O. Kenaikan titer yang progresif makin memperkuat diagnosa. Titer tersebut mencapai puncaknya bersamaan dengan penyembuhan penderita. Titer H tidak diperlukan untuk diagnosis, karena tetap tinggi setelah penderita telah lama sembuh.

  1. BIAKAN ( CULTUR )
Biakan kuman dalam darah umumnya (+) pada minggu ke I dan berkurang pada minggu berikutnya. Sedangkan biakan dari faeses (+) pada minggu II dan III.


PENGOBATAN.

Pengobatan Typhoid terdiri dari 3 bagian, yaitu :
  1. Perawatan
Penderita sebaiknya dirawat di rumah sakit. Penderita harus tirah baring absolut , minimal sampai 7 hari bebas demam. Tirah baring berguna untuk mencegah terjadinya komplikasi perdarahan atau perforasi usus.

  1. Diet.
Tetap makan seperti biasa, tidak harus makan bubur. Yang dihindari hanya sayuran dan buah atau makanan yang berserat tinggi.

  1. Obat ( medikamentosa )
-          Anti mikroba ( antibiotika ): diberikan sampai 7-14 hari bebas demam
Obatnya seperti :
    1. Kloramfeikol 4 x 500 mg / hari
    2. Thiamfenikol 4 x 500 mg /hari
    3. Kotrimoksazol 2 x 960 mg / hari
    4. Amoksilin
    5. Seftriakson injeksi.

Untuk ibu hamil dianjurkan Seftriakson injeksi dan amoksilin.



KOMPLIKASI.

1.      Pada usus halus bisa terjadi :
-          Perdarahan usus
-          Perforasi usus
-          Peritonitis

2.      Komplikasi di luar usus :
Terjadi karena sepsis ( bakteriemia )yang dapat menyebabkan meningitis ( radang selaput pembungkus otak ) , cholecystitis ( radang kantong empedu ), Akibat berikutnya dapat terjadi bronchopneumonia. Selain itu bisa juga terjadi dehidrasi .

PENCEGAHAN

Pencegahan dapat dilakukan antara lain dengan:
  1. Penyediaan air minum yang cukup dan higienis
  2. Pembuangan kotoran manusia yang hygienis.
  3. Pengawasan dan edukasi ( pembinaan ) terhadap pengelola rumah makan dan penjual makanan.





                                                            ---000---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CARA MENGATASI DEMAM PANAS PADA ANAK

CARA MENGATASI DEMAM/PANAS ANAK  Demam pada anak bisa terjadi karena reaksi tubuh melawan penyakit dan membentuk sistem kekebalan tubuh...